Jumat, 03 Mei 2013

INSTRUMEN DIAGNOSTIK KESEHATAN "IDK"




TUGAS INSTRUMEN DIAGNOSTIK KESEHATAN

KELOMPOK 
NIKY PUJI UTAMI             111524027 
AYU SARI ANASTASIA     111524039 
DWINANDA PRATIWI      111524042 
OKTRIZA WITI                  111524051 
SYUKRIATUL ULYA          111524061

 

ELEKTROKIMIA
Sejarah
Teknik elektroforming diperkenalkan pada tahun 1838 oleh Boris Jakobi (1801-1874). Jakobi menggunakan tekniknya pada industri percetakan dan pembuatan koin. Segera toko elektroforming dibangun pada Departemen Kertas Pemerintah, yang tercatat untuk mendepositokan 107.984 kg tembaga dan 720 kg emas untuk dekorasi monumen arsitek dan katedral di St. Petersburg dan Moskow.

Defenisi
Elektrokimia merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara perubahan (reaksi) kimia dengan kerja listrik, biasanya melibatkan sel elektrokimia yang menerapkan prinsip reaksi redoks dalam aplikasinya. Elemen yang digunakan dalam reaksi elektrokimia dikarakterisasikan dengan banyaknya elektron yang dimiliki. Elektrokimia secara umum terbagi dalam dua kelompok, yaitu sel galvani dan sel elektrolisis.

Pembagian Jenis Sel Elektrokimia:
1.      Sel Galvani (Sel Volta)
Sel Galvani (sel Volta) merupakan sel elektrokimia yang dapat menghasilkan energi listrik yang disebabkan oleh terjadinya reaksi redoks yang spontan.
2.      Sel Elektrolisis
Sel elektrokimia yang menghasilkan redoks dari energi listrik .
a.       Katode (-)
b.      Anode (+)

Berikut merupakan skema dari elektrokimia:

 
Alat
1.      Potensiometri
Potensiometri adalah suatu cara analisis berdasarkan pengukuran beda potensial sel dari suatu sel elektrokimia. Metode potensiometri digunakan untuk  menentukan konsentrasi suatu ion (ion selective electrode), pH suatu larutan, dan  menentukan titik akhir titrasi.

 
Dari gambar dapat dilihat bahwa sel potensiometri disusun dari dua setengah sel yang dihubungkan dengan  jembatan garam yang  berfungsi penyeimbangkan muatan larutan pada masing-masing setengah sel, selain itu juga berfungsi sebagai penghubung antara dua setengah sel  tersebut.  Masing-masing setengah sel terdapat elektroda yang  tercelup dalam larutan elektrolit untuk ditentukan konsentrasinya oleh potensial elektrodanya. Pemisahan elektrode ini diperlukan untuk  mencegah terjadinya reaksi redoks spontan dari laruan-larutan elektrolit yang digunakan dalam  sel potensiometri.
2.      Glucometer
Glucometer bekerja dengan prinsip elektrokimia amperometrik. Prinsip ini merupakan reaksi antara enzim glucose oxidase dan cholesterol oxidase dengan sample darah yang diukur. Proses reaksi kimiawi ini menghasilkan aliran arus listrik yang kemudian diproses oleh signa conditioning dan data akusisi.

 

33.      Urine Analyzer
Urine analyzer adalah alat semi-otomatis untuk pengecekan yang dilakukan diluar tubuh untuk mendapatkan hasil pengecekan urine dengan hasil yang lebih tepat. Urine Analyzer digunakan untuk membaca dan mengevaluasi hasil dari Urine Test Strip. (Contoh: Chemstrip 10MD*, Chemstrip 7,  dan Chemstrip 5 OB). Strip tes urine ini digunakan untuk strip multiparameter penentuan berat jenis, pH, leukosit, nitrit, protein, glukosa, keton, urobilinogen,bilirubin dan darah dalam urin.
Urine Analyzer adalah alat fotometer reflektansi (reflectance photometer).Urine Analyzer membaca strip tes urine pada kondisi standar, menyimpan hasil ke memori dan menampilkan hasil melalui printer built-in dan / atau serial interface pada alat tersebut.
Urine Analyzer menstandarisasi hasil ‘Urine Test Strip’ dengan dengan menghilangkan faktor-faktor yang diketahui dapat mempengaruhi evaluasi/pengecekan secara  visual pada strip tes urine.
                                                                                
 
                                    

SEMOGA BERMANFAAT



Tidak ada komentar:

Posting Komentar